Saat intake interview (dengan sang istri secara terpisah), struktur bicaranya tidak teratur (maklum stress berat). Indikasi awal yang dikeluhkannya sejak 4 tahun yl adalah:
- Tegang dan panik saat pergi sendiri, sendiri di ruang kantor, apel bendera.
- Lihat orang lain sakit, takut sakit. Lihat orang wajah ”tidak bersahabat”, takut
- Sering menolak tugas-tugas ke luar kota, karena takut dan khawatir yang tidak jelas
- Setelah tegang, otak jadi tidak bisa berpikir, lemas dan malas
- Pernah saking takutnya, pulang dari kantor harus dijemput istrinyta karena takut di jalan naik motor.
- Pernah diterapi oleh terapis lain selama 1 jam, tapi hanya disugesti saja. Masih tetap tegang dan cemas.
- Malam hari sering bangun, dan ketakutan kena stroke.
- Takut shalat jamaah, maunya hanya di shaf paling belakang.
Setelah saya gali dengan metoda Milton Erickson, ketahuanlah bahwa masalah bapak ini cukup kompleks dan membekas dalam pikiran bawah sadarnya, yaitu:
- Sering ketemu mantan pacar, kasihan kepadanya dan cenderung merasa bersalah karena meninggalkan mantan pacar ini (tidak lapor ke istri)
- Takut kepada istri karena masalah mantan pacar ini (sering kepergok istri). Takut istri marah dan cemburu
- Pernah gagal bisnis sampingan dengan rekan
- Pernah lihat tetangga yang kesurupan, dan sangat takut kesurupan
- 2 orang adik ikut dirumah, membawa 4 anak, dan belum bekerja. Semua biaya ditanggung oleh bapak ini.
- 2 adik yang lain sekloah SMA, juga menjadi tanggungan bapak ini.
- Selalu membiayai hidup membantu adik-adik, tidak berani menegur adik-adik untuk mencari pekerjaan. (bapak ini terlalu lembut, tidak bisa tegas kepada orang lain).
- Age Regression Hypnotherapy
- Fast Trauma Healing
- Outcome Based Therapy
- Guided Imaginary
- Forgiveness Pattern Therapy
- Gestalt Therapy
- Saya ajarkan teknik anti-stress breathing untuk dilakukan di rumah setiap hari
- Saya share-kan prinsip-prinsip kehidupan dengan dasar NLP dan motivasi