Sesi 1 dengan calon pengantin pria, 1 sesi dengan calon pengantin wanita, 1 sesi lagi secara terintegrasi seluruh keluarga, yaitu dihadiri oleh ayah & ibu calon pria dan wanita.
Peristiwa adalah seperti di bawah ini.
Seorang mantan General Manager sebuah BUMN menghubungi saya via telepon:”Pak, mohon saya dibantu, putra rekan saya yang sedianya mau menikah 30 hari lagi, ternyata mau membatalkan pernikakahan secara sepihak, padahal mereka telah pacaran 6 tahun.Undangan sudah dipersiapkan, panitia sudah siap. Tapi tiba-tiba calon pengantin pria ini mau membatalkan pernikahan, tentu saja kedua keluarga menjadi kelabakan dan sewot dan sekaligus stress. Apa calon pengantin pria bisa diterapi?
Singkat kata, datanglah calon pengantin pria ini ke klinik hipnoterapi saya di Bandung. Setelah intake interview dan proses hypnotherapy dengan Bapak dan Ibunya serta sang calon selama 3 jam, ternyata sang putra mempunyai pola-pola pikir tidak begitu mandiri hampir di segala aspek kehidupan, dan terlebih kedua orang tua yang sama-sama bekerja dan sama-sama keras, sehingga perasaan kurang percaya diri dan tidak terlalu mandiri ini benar-benar melekat pada sang calon pria.
Problem lain, sang calon yang sudah bekerja di luar kota, karena ketidakmandirian ini, mempunyai WIL (wanita idaman lain), sebagai “pelarian”, yang bisa mengakomodir ketidakmandirian ini, sehingga hidupnya lebih enjoy di luar kota sana. Ada problem lagi, sang calon pria ini dikejar dead-line pekerjaan oleh bos bule-nya, pekerjaan harus selesai dalam 1 bulan lagi, tepat sekitar hari pernikahan….…Klop-lah sudah problemnya. Pantaslah kedua keluarga sama-sama sangat stress menghadapi calon pengantin pria ini.
Hypnotherapy juga saya lakukan pada sang calon pengantin wanita, yang ternyata ada problem mental juga. Problem calon wanita ini terlalu panjang saya uraikan disini.
Pada sesi ke-3, saya berpikir keras, mencari apa yang menjadi “core problem” masalah ini, agar solusi hipnoterapi menjadi cepat dan efisien. Saya bersyukur, akhirnya sang calon pria menyadari kesalahannya dan sekaligus pikiran bawah sadarnya saya program agar percaya diri dalam keadaan deep trance.
Setelah 3 jam proses hypnotherapy sesi 3 ini, saya minta calon pria untuk berbicara pada keluarga, yang akhirnya tetap pada komitmen semula, yaitu akan menikah sesuai dengan rencana.
Wajah-wajah semua keluarga calon pengantin pria dan wanita menjadi bercahaya, penuh senyum dan memancarkan nuansa kegembiraan dan kebahagiaan.
Sayapun bersyukur kehadiratNYA ….
Yang saya lakukan sebenarnya adalah berbagai proses NLP Threrapy & Advanced Hypnotherapy, yaitu HypnoMotivation, Part Therapy, Outcome Based Therapy, Reframe Process, Age Regression Therapy, Metaphor Therapy, SubModality Changes, Dissociation, Personal Empowerment Process, Chaining Anchor Therapy dan Swish Pattern dalam ketiga sesi terapi.
Saya menggunakan teknik komunikasi Ericksonian Hypnosis (termasuk Meta Model, Clean Language), agar pasien terasa nyaman dan dapat mengungkapkan masalahnya dengan tenang, sehingga saya mampu menyimpulkan problem dan sekaligus mudah mencari solusinya.
Yang ingin saya katakan adalah, bila “core problem” sudah ditemukan, yaitu yang menyebabkan masalah ini timbul, proses family hypnotherapy menjadi lebih terarah dan efisien. Ini adalah pengalaman saya sebagai professional hypnotherapist dalam beberapa kali Family Therapy yang sukses.
2 comments:
blog yang sangat menarik....
http://hypnosis-sehat.info
http://lintasmedan.co.cc
Ingin sekali belajar NLP
STP Biotech
Post a Comment